Keragaan Karakter Generatif dan Individu Terpilih pada Generasi F5 Kedelai [(Glycine max (L.) Merril)]

Authors

  • Yunus Tio Buntoro Universitas Sumatera Utara
  • Diana Sofia Hanafiah Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan

DOI:

https://doi.org/10.32734/ja.v13i3.22306

Keywords:

Bobot biji, kedelai, persilangan, seleksi famili, umur berbunga

Abstract

 

Kedelai merupakan sumber protein nabati yang penting di Indonesia, sering digunakan sebagai bahan pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri. Indonesia masih sangat bergantung pada impor kedelai, yang menjadi masalah nasional. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kedelai dalam negeri melalui pemilihan varietas unggul. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2024 hingga Januari 2025 di Jalan Pasar 1 Nomor 296, Tj. Sari, Kecamatan Medan Selayang, Provinsi Sumatera Utara, pada ketinggian 32 mdpl, menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 24 galur tanaman terbaik terpilih berdasarkan karakter umur berbunga yang seragam antara 28-29 hari dan bobot biji tertinggi mencapai 45,52 gam. Uji T menunjukkan bahwa karakter fenotipik kedelai F5 lebih dominan menyerupai tetua Gobogan, yang mengindikasikan adanya pengaruh gen maternal dalam pewarisan sifat. Diferensial seleksi mengungkapkan peningkatan signifikan pada karakter bobot biji, sementara umur berbunga dan jumlah polong hampa relatif stabil, menandakan produksi kedelai yang optimal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa seleksi famili F5 berhasil menghasilkan 24 galur dengan karakter umur berbunga yang lebih cepat dan bobot biji yang tinggi, sehingga berpotensi untuk menghasilkan varietas kedelai unggul yang dapat mendukung ketahanan pangan di Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-09-10